
Masa prasejarah merupakan periode sebelum manusia mengenal tulisan. Dalam fase ini, kehidupan manusia sangat bergantung pada alam dan berlangsung dalam waktu yang sangat panjang. Menelusuri jejak pada masa prasejarah bukan hanya menyentuh sisi arkeologi, tapi juga membuka wawasan kita terhadap awal mula peradaban manusia.
Berikut penjelasan lengkap berbagai aspek masa prasejarah, mulai dari pengertian, pembagian zaman, hingga peninggalan budayanya.
Apa Itu Masa Prasejarah?
Masa prasejarah adalah masa ketika manusia belum mengenal sistem tulisan. Karena tidak ada catatan tertulis, para peneliti mendapatkan informasi tentang masa ini lewat artefak, fosil, lukisan dinding, dan berbagai peninggalan lainnya. Menelusuri jejak pada masa prasejarah berarti mempelajari sejarah dari jejak-jejak fisik yang tersisa di bumi, terutama melalui disiplin ilmu seperti arkeologi, geologi, dan antropologi.
Pembagian Zaman Prasejarah
Jejak masa prasejarah bisa ditelusuri lewat pembagian zaman menurut alat yang digunakan manusia kala itu. Secara garis besar, masa ini terbagi menjadi:
1. Zaman Batu
-
Paleolitikum (Zaman Batu Tua)
Manusia hidup berpindah-pindah (nomaden) dan menggantungkan hidup pada berburu serta meramu makanan. Alat yang digunakan masih kasar dan sederhana, seperti kapak genggam dari batu. -
Mesolitikum (Zaman Batu Tengah)
Mulai muncul komunitas yang tinggal di tepi sungai dan pantai. Alat-alat batu sudah sedikit lebih halus, dan beberapa manusia mulai mengenal cara bercocok tanam sederhana. -
Neolitikum (Zaman Batu Baru)
Manusia mulai menetap dan bercocok tanam secara lebih teratur. Peralatan batu sudah diasah hingga halus, dan sistem sosial mulai terbentuk.
2. Zaman Logam
Manusia sudah mengenal cara melebur logam dan menciptakan peralatan dari perunggu, besi, dan tembaga. Kemampuan ini menandai transisi menuju zaman sejarah, karena mulai terbentuk komunitas yang lebih kompleks.
Peninggalan Budaya Prasejarah
Dalam upaya menelusuri jejak pada masa prasejarah, banyak peninggalan budaya yang menjadi petunjuk penting. Beberapa di antaranya:
-
Kapak genggam dan alat serpih sebagai tanda aktivitas berburu.
-
Lukisan dinding di gua, seperti yang ditemukan di Leang-Leang (Sulawesi Selatan), menggambarkan kehidupan sehari-hari.
-
Gerabah dan tembikar yang digunakan untuk menyimpan makanan dan air.
-
Megalitikum seperti dolmen, menhir, dan sarkofagus yang terkait dengan sistem kepercayaan pada arwah leluhur.
Pola Kehidupan Manusia Prasejarah
Manusia prasejarah hidup dengan cara yang sangat sederhana. Oleh sebab itu, mereka bergantung pada alam, hidup dalam kelompok kecil, dan berpindah-pindah sesuai musim. Pada masa berikutnya, manusia mulai belajar bercocok tanam, beternak, dan menciptakan alat dari logam.
Kehidupan sosial mulai terbentuk, terlihat dari pembagian kerja, kepercayaan pada kekuatan gaib, dan munculnya ritus pemakaman. Ini menunjukkan bahwa menelusuri jejak pada masa prasejarah juga berarti mempelajari nilai-nilai awal dari kebudayaan manusia.
Mengapa Penting Menelusuri Jejak Masa Prasejarah?
Menelusuri jejak pada masa prasejarah memberikan gambaran tentang bagaimana manusia berkembang secara bertahap. Dengan memahami asal-usul, kita bisa lebih menghargai pencapaian peradaban saat ini. Selain itu, penelitian terhadap masa prasejarah juga membantu ilmuwan dalam mengungkap pola migrasi manusia purba, interaksi dengan lingkungan, hingga adaptasi terhadap perubahan iklim.
Kesimpulan
Menelusuri jejak pada masa prasejarah bukan sekadar menggali masa lalu, tapi juga membuka wawasan tentang siapa kita dan bagaimana kita sampai pada titik ini sebagai manusia modern. Dari zaman batu hingga logam, dari gua hingga desa, semua fase tersebut merupakan bagian penting dari perjalanan panjang umat manusia.
Baca Juga : Penjelajah Dunia, Penelusur Cerita.